Jogja Cultural & Creative Experience: Membangun Masa Depan Taman Budaya Embung Giwangan
Taman Budaya Embung Giwangan dikembangkan sebagai ruang publik kreatif yang mengintegrasikan seni, budaya, edukasi, dan konservasi dalam satu lokasi. Artikel ini membahas strategi pengelolaan, potensi aktivitas, dan model kelembagaan berbasis BLUD untuk mewujudkan kawasan budaya yang mandiri dan berkelanjutan di Yogyakarta.
PARIWISATAKAJIAN
Tim Kreatif
8/6/20253 min baca


Dari Embung Air Menjadi Magnet Budaya
Berlokasi di Jalan Tegalturi No. 54 Giwangan, Taman Budaya Embung Giwangan (TBEG) awalnya dibangun sebagai embung konservasi air oleh BBWS Serayu Opak pada tahun 2019. Kini, kawasan tersebut mengalami transformasi menjadi ruang budaya terpadu dengan fasilitas seperti:
Graha Budaya: auditorium berkapasitas ratusan orang dengan desain Indische klasik.
Amphitheater terbuka: untuk pertunjukan budaya skala besar.
Jogging track dan selasar interaktif
Mushola, ruang rapat, area parkir, dan galeri seni mini.
Selama tahun 2024, tercatat lebih dari 100 kegiatan telah digelar di TBEG oleh dinas, sekolah, komunitas seni, hingga swasta—menandakan tingginya minat publik terhadap kawasan ini.


Menuju Ruang Publik Kreatif: Apa Saja Potensi Kegiatannya?
Studi kelayakan yang dilakukan mengidentifikasi enam aktivitas utama yang bisa dikembangkan di TBEG:
Café Tematik: Menghadirkan ruang ngopi yang menyatu dengan suasana seni dan alam.
Private Glamcamp: Pengalaman kemah mewah dengan sentuhan lokal.
Floating Cinema: Bioskop terapung di atas embung, cocok untuk malam akhir pekan.
Museum Mini & Galeri Sejarah: Menyimpan kisah budaya lokal Jogja.
Mini Zoo Satwa Endemik: Edukasi fauna lokal untuk anak-anak dan keluarga.
Jemparingan Club: Menjaga dan mengenalkan seni panahan tradisional Jawa.
Strategi Pengelolaan: BLUD yang Fleksibel dan Kolaboratif
Agar tetap profesional dan berkelanjutan, pengelolaan TBEG akan menggunakan skema BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Model ini memungkinkan:
Pendanaan yang fleksibel (APBD + usaha sendiri)
Kolaborasi dengan pihak ketiga (EO, UMKM, komunitas)
Rekrutmen SDM secara mandiri dan profesional
Orientasi layanan publik sekaligus pemberdayaan ekonomi kreatif
Value Proposition: Jogja dalam Satu Lokasi
TBEG tidak hanya menjual tempat, tapi pengalaman budaya yang autentik dan menyatu. Dengan slogan "Jogja Cultural and Creative Experience in One Integrated Location", pengunjung akan menikmati:
Pentas seni tradisional dan modern
Kegiatan interaktif seperti membatik, belajar gamelan, dan membuat jamu
Kuliner tradisional dalam kemasan kekinian
Event tematik berkala dan edukatif
Zona aktivitas dirancang menjadi tiga klaster:
YK-Central: pusat seni dan edukasi budaya
JOGX (Jogja Experience): wahana aktivitas kreatif
J-COVE (Jogja Creative & Cultural Venue): ruang kolaborasi seni dan bisnis
Bisnis Model dan Proyeksi Finansial
Studi menunjukkan bahwa dengan aktivasi optimal, TBEG mampu menghasilkan lebih dari Rp1 miliar per tahun dari penyewaan, parkir, dan kerja sama event. Beberapa inisiatif unggulan antara lain:
Holographic Show: atraksi futuristik dengan storytelling budaya
Program pertunjukan Se Se HokSe: interpretasi baru dari kesenian rakyat Srandul
Kelas tradisi eksperiensial: jemparingan, gamelan, membatik
Namun, tidak semua program langsung untung. Seperti floating cinema yang membutuhkan subsidi awal, tetapi tetap strategis untuk penguatan identitas ruang publik.
Rekomendasi Strategis
Beberapa langkah penting untuk mewujudkan TBEG sebagai ikon baru:
Aktivasi intensif selama 12 bulan melalui event, festival, dan sinergi komunitas
Penguatan konektivitas fisik dan branding antara TBEG dan Taman Pintar
Kolaborasi dengan kampung wisata dan biro perjalanan untuk mendorong wisatawan
Pelibatan aktif komunitas ekraf, akademisi, dan CSR dalam pengembangan program
Ruang Publik Baru untuk Masa Depan Jogja
Taman Budaya Embung Giwangan hadir bukan hanya sebagai fasilitas, tetapi sebagai simbol revitalisasi kawasan selatan Jogja. Lewat pendekatan budaya, kreativitas, dan kolaborasi, TBEG diyakini mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi kreatif sekaligus ruang ekspresi inklusif bagi semua.
Kini saatnya menjadikan Jogja bukan hanya istimewa, tapi juga semakin merata—dari utara ke selatan, dari pusat ke pinggiran. Dan TBEG adalah salah satu kuncinya.


Alamat
Sustainable Development Strategy
Prancak, Dukuh, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188
Terhubung dengan kami
Ikuti Kami
SDS Team © 2025. All rights reserved.